Jumat, 10 Oktober 2014

The Boy is Mine

Hampir 4 tahun kita menjalin cinta
Sedih, terluka, senang, bahagia, bercampur aduk menjadi satu
Kamu datang di saat hati ini terluka dan hatimu pun demikian
Kita berdua mencoba untuk tegar dalam menghadapi segala nestapa

Di kala bulan purnama tiba, kamu mengucapkan nada cinta pada diriku
Begitu indah irama yang terlontar dari bibirmu
Aku terhanyut dengan nyanyian surgawi ciptaanmu
Kusambut cintamu tepat tengah malam
Malam yang tak berbintang, tetapi berbintang di hati kita berdua

Hari-hari kulalui bersama denganmu
Penuh suka cita
Lambat-laun hati yang terluka mulai sembuh
Tersulam benang emas di hati kita berdua

Di suatu waktu, aku menangis.
Benang emas yang tersulam di hatiku, putus satu.
Kamu kecewa...
Mulai mempertanyakan cintaku.
Aku bimbang, aku ragu
Kamu semakin mempertegas keseriusanmu
Aku pun terdiam...

Kamu mulai memberikan belaian yang tak terlupakan
Hatimu masih mau menerimaku

Aku menyesal telah menggunting benang emas itu
Mulai kurajut perlahan dengan rapih
Kurajut dengan dua benang emas agar kokoh

Kusadar, hati ini memang tercipta untukmu
Kamu yang menerimaku apa adanya
Kamu pula yang membuatku mabuk kepayang

Kita sedang menjalin sebuah masa depan
Masa depan untuk menyatukan dua keluarga. Pernikahan.
Yogi Abdi Nugroho, Sang Pencuri Cinta yang selalu bersanding di hatiku
Ya Allah, segerakanlah kami berdua untuk menyempurnakan sunah-Mu


Cla

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda